Ada 2 permasalahan kepemimpinan yang dihadapi saat ini:
Pertama, banyak pemimpin dalam berbagai bidang terlibat pelanggaran
moral. Kedua, mungkin karena usianya yang makin menua, dunia kita
sekarang tak kuasa lagi melahirkan pemimpin-pemimpin besar (great
leader) seperti pada masa-masa terdahulu.
Pemimpin sekarang lebih banyak menuntut (getting), bukan memberi (giving), menikmati (senang-senang), bukan melayani (susah-payah), dan banyak mengumbar janji, bukan memberi bukti.
Dalam fikih politik Islam, moral yang menjadi dasar kebijakan dan tindakan pemimpin adalah kemaslahatan bangsa. pemimpin wajib bertindak tegas demi kebaikan bangsa, bukan kebaikan diri dan kelompoknya semata.
Ada 3 sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW:
- Azizin alaihi ma anittum (sense of crisis), yaitu kepekaan atas kesulitan rakyat yang ditunjukkan dengan kemampuan berempati dan simpati kepada pihak-pihak yang kurang beruntung.
- Harishun `alaikum (sense of achievement), yaitu semangat yang mengebu-gebu agar masyarakat dan bangsa meraih kemajuan. Tugas pemimpin, antara lain, memang menumbuhkan harapan dan membuat peta jalan politik menuju cita-cita dan harapan itu.
- Raufun rahim (pengasih dan penyayang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar